PENGARUH KETERTINGGALAN AKSES INFORMASI TERHADAP PEMBANGUNAN DI DAERAH PERBATASAN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA

Authors

  • Yohanes Arman Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Fransiska Nyoman Supadi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Mario Pietro Kurniawan Geong Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Hanif Al Faiq Pramana Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Patrick Aleksandro Reinaldo Yazakur Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

DOI:

https://doi.org/10.53363/bureau.v5i2.658

Keywords:

Information Access, Border Region Development, Indonesia-Malaysia Border, Human Development Index (HDI), Digital Literacy, Sustainable Development, Akses Informasi, Pembangunan Daerah Perbatasan, Perbatasan Indonesia-Malaysia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Literasi Digital, Pembangunan Berkelanjutan

Abstract

This study investigates the impact of limited information access on development in border regions between Indonesia and Malaysia. Employing a qualitative research method with a literature review approach, the study analyzes the correlation between information access and various development indicators. Findings reveal a strong negative correlation between limited information access and key development indicators, including the Human Development Index (HDI), economic development, community participation, human resource quality, and disaster preparedness. The limited access creates a cycle of poverty and backwardness, exacerbated by factors such as poverty, inequality, weak governance, and geographical isolation. The study emphasizes the crucial need for comprehensive strategies to improve information access and digital literacy to foster sustainable and inclusive development in these border regions.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Maria Viviana Ero Payon, Maria Fatima Kartika Mao Foju, Yohanes Arman, Dampak Perubahan Titik Batas Di Pulau Sebatik Perbatasan Antara Indonesia Dan Malaysia Dalam Perspektif Prinsip Uti Prossidentis, Student Scientific Creativity Journal Vol. 1, No.5 September 2023, Hal 3.

Purnamasari, W., Kara, M. H., Sabri, M., Amiruddin, A. R., & K, T. (2016). Perkembangan pembangunan ekonomi kawasan perbatasan negara Indonesia Malaysia di Sambas. Jurnal Diskursus Islam, 4(2), 217–247.

Yonatan, D., & Tanggur, F. S. (2022). Disparitas media pembelajaran pada era digitalisasi pendidikan di wilayah perbatasan RI-RDTL (Refleksi pembelajaran online daerah perbatasan). Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI), 5(2), 1–28. [eISSN: 2621-1467].

Tatara, B. A., & Retnaningsih, W. S. (2021). Upaya mitigasi potensi ancaman ungoverned territory pulau Sebatik. Jurnal Poros Politik, 59(1), 1–14. [ISSN: 2528-0953].

Saiman. (2017). Kepentingan pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur perbatasan Kalimantan Indonesia-Malaysia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jurnal Sospol, 3(1), 142–161.

Hikam, M. A. S., & Praditya, Y. (2015). Globalisasi dan pemetaan kekuatan strategis pertahanan maritim Indonesia dalam menghadapi ancaman transnasional: Berdasarkan analisis model element of national power: (Political, Military, Economic, Social, Infrastructure, and Information/PMESII). Jurnal Pertahanan, 5(2), 53–69.

Sy afeif, E. S. (2015). PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KAWASAN PERBATASAN. Makalah yang dipresentasikan pada Konggres Pancasila ke-VII di Balairung UGM Yogyakarta, 1 Juni 2015.

Sudiar, S. (2015). Pembangunan wilayah perbatasan negara: Gambaran tentang strategi pengelolaan kawasan perbatasan darat di Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Administrative Reform, 3(4), 490–500.

Budianta, A. (2010). Pengembangan wilayah perbatasan sebagai upaya pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia. Jurnal SMARTek, 8(1), 72–82.

Downloads

Published

2025-06-20

How to Cite

Arman, Y., Supadi, F. N., Geong, M. P. K., Pramana, H. A. F., & Yazakur, P. A. R. (2025). PENGARUH KETERTINGGALAN AKSES INFORMASI TERHADAP PEMBANGUNAN DI DAERAH PERBATASAN ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA. Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance, 5(2), 1550–1563. https://doi.org/10.53363/bureau.v5i2.658